Jumat, 09 November 2012

Konsentrasi Larutan


Ditulis oleh Innoki Saragih pada09-11-12
 
Ada beberapa cara dalam menyatakan konsentrasi suatu larutan, yaitu sebagai berikut :
MOLARITAS (M) : adalah banyaknya mol zat yang terlarut dalam 1000 mL larutan.
NORMALITAS (N) : adalah banyaknya gram ekivalen zat yang terlarut dalam 1000 mL larutan.
MOLALITAS (m) : adalah banyaknya mol zat yang terlarut dalam 1000 mg pelarut.
artikel 12
Normalitas (N) ditentukan oleh banyaknya gram ekivalen zat terlarut dalam 1000 ml larutan. Berat ekivalen (BE) dapat ditentukan berdasarkan jenis reaksi, sebagai berikut :
artikel 13
- Reaksi asam basa (netralisasi)
- Reaksi pengendapan
- Reaksi pembentukan senyawa komplek
- Reaksi oksidasi reduksi

Dalam reaksi netralisasi , setiap senyawa akan melepaskan atau menerima atom hidrogen. Jadi berat ekivalen (BE) berdasarkan reaksi netralisasi (asam basa) dapat ditentukan sebagai berikut :
artikel 13
Berat ekivalen suatu senyawa dalam reaksi pengendapan dan pengomplekan ditentukan oleh valensi dari senyawa tersebut.
artikel 14
Berat ekivalen (BE) dalam reaksi oksidasi reduksi didasarkan pada banyaknya elektron yang dilepaskan atau diikat dalam suatu reaksi oksidasi atau reduksi.
artikel 15
Contoh perhitungan Berat Ekivalen:
  1. Reaksi asam basa :
    BE HCl = Mr HCl
    BE H2SO4 = ½ Mr H2SO4
    BE NaOH = Mr NaOH
  2. Reaksi pengendapan :
    BE AgNO3 = Mr AgNO3
    BE NaCl = Mr NaCl
  3. Reaksi oksidasi (dalam suasana asam) :
    BE KMnO4 = 1/5Mr KMnO4
    BE K2Cr2O7 = 1/6 Mr K2Cr2O7
Contoh Perhitungan :
  • Berapa normalitas (N) dari HCl pekat yang mempunyai BJ = 1,1878 dan konsentrasinya 37% (Mr = 36,5)
    Jawab :
    - BJ = 1,1878 gram berarti di dalam 1 Liter larutan terdapat 1187,8 gram
    - Konsentrasi 37%
artikel 16
439,486
= _______ = 12,04
36,5
Secara langsung dapat dihitung sebagai berikut :
artikel 17
  • Berapa Normalitas (N) H2SO4 pekat dengan BJ= 1,19 dan konsentrasinya 98% (Mr=98).
    Jawab :
    - BJ H2SO4 = 1,19
    Berarti dalam 1 Liter larutan terdapat 1190 gram
    -Konsentrasi 98 %
artikel 18
Secara langsung dapat dihitung sebagai berikut :
artikel 19
  • Jadi untuk membuat larutan HCl 0,1 N sebanyak 1000 mL yang dibuat dari HCl pekat dengan konsentrasi 37% dan BJ 1,1878 yang mempunyai normalitas 12,04 (hasil perhitungan nomor 1). Maka HCl pekat tersebut yang dibutuhkan dapat dihitung dengan rumus :
artikel 20
Jadi HCl pekat yang dibutuhkan adalah 8,3 mL
  • Untuk membuat larutan dengan bahan yang digunakan dalam bentuk padatan, maka banyaknya bahan yang dibutuhkan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
artikel 21
Contoh:
Untuk membuat larutan AgNO3 0,1 N sebanyak 500 mL, maka AgNO3 padatan yang dibutuhkan dapat dihitung sebagai berikut :
artikel 22
mg AgNO3 = 500 x 0,1 x 180
= 9,000 mg
= 9 gram
  • Untuk membuatlarutan NaCl 10% sebanyak 500 mL, maka bahan padatan NaCl yang dibutuhkan adalah 50 gram NaCl dilarutkan sampai dengan 500 mL. Jadi AgNO3 yang dibutuhkan sebanyak 9 gram
  • Untuk membuat larutan NaCl 100 ppm maka dilarutkan sebanyak 100 mg kedalam 1 Liter larutan.
Cara menghitung :
100 ppm= 100 gram/106 gram
= 100 gram/103 kg
= 100.000 mg /103 kg
= 100 mg/ 1 kg
˜ 100 mg/ 1 Liter

Kamis, 08 November 2012

MINUMAN SUSU FERMENTASI YAKULT

PENDAHULUAN

Pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Banyak hasil teknologi pangan yang diproduksi untuk memenuhi kebutuhan manusia, kaitannya dengan pemenuhan nilai gizi yang cukup seiring dengan kemajuan teknologi yang ada saat ini.
Seiring dengan kemajuan teknologi, manusia terus melakukan perubahan-perubahan dalam hal pengolahan bahan makanan. Salah satu hasil produk dari hasil ternak adalah susu, dan dari susu inilah dapat dikembangkan berbagai jenis produk-produk pangan yang sangat berguna untuk menunjang nilai gizi kebutuhan manusia. Salah satu diantaranya adalah hasil olahan susu fermentasi seperti produk Yakult.
Yakult memiliki banyak kegunaan. Selain berguna untuk memperbaiki penyerapan kalsium pada usus, produk Yakult memiliki kegunaan untuk melancarkan buang air besar, penyerapan bahan karsinogenik, membunuh bakteri patogen dan bersifat anti tumor dan memberi efek menguntungkan pada usus halus dengan meningkatkan keseimbangan  mikroorganisme dalam saluran pencernaan.
Yakult cenderung disukai konsumen (karena memiliki citarasa sedikit asam, agak manis, tidak menggumpal, berwarna cerah serta homogen) dibandingkan dengan macam susu fermentasi lainnya seperti yogurt dan kefir. Yogurt dan kefir cenderung tidak disukai konsumen karena mempunyai tekstur yang kental, citarasa terlalu asam dan kurang manis. Protein yakult dua kali lebih mudah dicerna daripada protein susu. Untuk mencerna 70% protein yakult, hanya diperlukan waktu tiga jam. Hal ini lebih pendek dari waktu yang dibutuhkan untuk mencerna protein susu segar yaitu enam jam. Kelebihan inilah yang menjadikan yakult sangat berperan dalam pertumbuhan tubuh dan diyakini sangat berperan penting dalam rekondisi pasca sakit



PEMBAHASAN

A.     Yakult
Yakult adalah minuman susu fermentasi, yang dibuat dengan cara memfermentasi susu bubuk skim yang mengandung bakteri asam laktat hidup Lactobacillus casei Shirota strain. Pada tahun 1930, almarhum Dr. Minoru Shirota, pendiri perusahaan Yakult, telah berhasil mengkulturkan berbagai jenis bakteri asam laktat dan memilih satu jenis bakteri yang bersifat paling tahan terhadap cairan pencernaan.
Di samping itu, Dr. Minoru Shirota juga memperkuatnya sehingga menjadi strain baru yang unggul. Karena itu, berbeda dengan bakteri lain, bakteri ini dapat menaklukkan berbagai hambatan fisiologis seperti asam lambung dan cairan empedu sehingga dapat mencapai dan bertahan hidup dalam usus manusia. Dari dalam usus bakteri ini membantu meningkatkan kesehatan kita dengan cara mengaktifkan sel-sel kekebalan, meningkatkan jumlah bakteri berguna, dan mengurangi jumlah bakteri yang merugikan.

B.     Bakteri  
Bakteri ada dimana-mana, dalam udara yang kita hirup, di tanah yang kita pijak dan tentu saja dalam tubuh kita. Bahkan sebenarnya, kita sepenuhnya hidup ditengah-tengah dunia bakteri yang tidak tampak. Bakteri adalah organisme bersel satu yang terlalu kecil untuk dapat dilihat kecuali dengan bantuan mikroskop. Mereka berukuran micron (1/1000 mm). Beratus-ratus dari mereka dapat menempati sebuah titik di akhir kalimat ini.
Seperti juga makhluk hidup lain, bakteri membutuhkan makanan, air dan suhu yang sesuai untuk hidup dan berkembang biak. Terkadang makhluk kecil ini hidup damai dengan sesamanya tetapi ada kalanya mereka terlibat peperangan antara hidup dan mati untuk memperebutkan makanan dan tempat untuk hidup. Anda tidak dapat secara langsung melihat, mendengar ataupun merasakan drama kehidupan bakteri ini, tetapi mereka mempunyai berbagai cara supaya kehadirannya dapat kita rasakan.
Mungkin kita mengira bahwa bakteri adalah kuman yang merusak makanan, mengakibatkan keracunan, atau yang membuat anda sakit. Akan tetapi, bakteri yang berbahaya, yang kita sebut patogen hanyalah satu sisi dari kehidupan bakteri ini. Banyak dari mereka yang tidak berbahaya, beberapa bermanfaat bahkan ada yang memegang peranan penting bagi kesehatan kita.
Ø      Bakteri usus
Sepanjang hidup, kita secara terus menerus menelan bakteri walaupun tanpa kita sadari. Usus yang sehat adalah rumah bagi lebih 100 trilyun bakteri. Bakteri-bakteri ini hidup di membran mukosa, sebuah lapisan selembut beludru yang menempel di dinding usus. Beberapa darinya merugikan. Namun demikian, bagi orang yang sehat hampir semua tidak berbahaya bahkan berguna bagi kesehatan.  
Ø      Bakteri baik – Pahlawan yang tak kasat mata
Bifidobacteria adalah salah satu contoh pahlawan kita dalam usus. Mereka berperan membentuk ketahanan usus terhadap kolonisasi bakteri patogen. Bakteri baik yang lain, Lactobacillus casei Shirota strain dapat bertahan terhadap asam lambung dalam proses pencernaan, mencapai usus dalam keadaan hidup dan berperan dalam pencernaan sehingga bermanfaat bagi kesehatan kita.  
Ø      Bakteri merugikan - Musuh kita
Secara normal kita dilindungi dari bakteri merugikan oleh bakteri usus dan sistem kekebalan tubuh kita. Terkadang perkembangan bakteri merugikan ini menimbulkan kekuatan melebihi kekuatan sistem kekebalan kita dan kita menjadi sakit.
Salah satu contoh bakteri merugikan adalah Heliobacter pylori, yang sangat tahan terhadap asam. Bakteri ini banyak ditemukan hidup dalam lambung orang dewasa dan kini diketahui sebagai salah satu penyebab tukak lambung. Contoh lain adalah Staphylococcus aureus, yang menyebabkan keracunan makanan. Untuk beberapa infeksi, dokter memberi kita antibiotik, jenis obat yang menghambat atau membunuh bakteri tertentu. Akan tetapi, antibiotik bak pisau bermata dua, karena antibiotik seringkali juga menghancurkan bakteri berguna dalam usus dan karena itu malah mengganggu keseimbangan flora usus.

C.     Manfaat Mengonsumsi Yakult
Dengan mengkonsumsi Yakult setiap hari berarti kita memasukkan sekurang-kurangnya 6,5 milyar bakteri Lactobacillus casei Shirota strain hidup kedalam usus kita. Usus kita memainkan peran yang penting dalam kesehatan kita. Bahkan proses penuaanpun dimulai dari usus. Karena itu yang terpenting dalam menjaga kesehatan adalah menjaga kesehatan usus. Manfaat Yakult adalah terletak pada bakterinya yang mampu hidup sampai usus kita karena itu bakteri ini dapat memberikan manfaat seperti:
1. Mencegah gangguan pencernaan
2. Meningkatkan daya tahan tubuh
3. Meningkatkan jumlah bakteri berguna dalam usus
4. Mengurangi racun dalam usus
5. Membatasi jumlah bakteri yang merugikan dalam usus.

D.     Yakult Sebagai Probiotik 
Sejarah peningkatan kesehatan melalui probiotik. Diabad 20 ilmu kedokteran mencatat perkembangan yang penting dengan ditemukannya antibiotik. Tetapi ternyata abad ini juga ditandai dengan masalah-masalah penyakit kanker, jantung dan diabetes. Dengan kata lain bahwa penyakit penyakit yang berhubungan dengan gaya hidup tidak dapat disembuhkan dengan obat-obatan tetapi lebih melalui perbaikan gaya hidup. Hal ini menjadikan abad 21 sebuah abad dimana pengobatan preventif menjadi fokus perhatian.
Probiotik berasal dari kata probios,yang dalam ilmu biologi berarti untuk kehidupan. robiotik adalah pangan mengandung mikroorganisme hidup yang secara aktif meningkatkan kesehatan dengan cara memperbaiki keseimbangan flora usus jika dikonsumsi dalam keadaan hidup dalam jumlah yang memadai (Fuller, 1989).
Oleh karena itu untuk dapat disebut probiotik, bakteri harus mempunyai persyaratan sebagai berikut:
1. terbukti aman bagi manusia.
2. dapat mencapai usus dalam keadaan hidup
3. terbukti bermanfaat
Bakteri Yakult terbukti memenuhi persyaratan tersebut melalui berbagai riset. Yakult adalah pelopor probiotik. Karena komitmennya terhadap bidang pengobatan preventif, Dr. Minoru Shirota berusaha meneliti pemanfaatan mikroorganisme untuk mencegah penyakit di laboratorium mikrobiologi Kyoto Imperial University, School of Medicine.
Pada tahun 1930, usaha keras ini menjadikannya orang pertama di dunia yang berhasil menciptakan strain baru Lactobacillus casei yang unggul, dapat melewati asam lambung dan cairan empedu, mampu mencapai usus dalam keadaan hidup sehingga bermanfaat untuk mencegah gangguan kesehatan. Bakteri ini dinamakan Lactobacillus casei Shirota strain. Meski saat itu ilmu pengobatan preventif kurang menjadi perhatian para ahli kesehatan, tetapi Dr. Shirota selalu menekankan bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati, beliau juga menyampaikan ide mencegah gangguan pencernaan dan menjaga usus tetap sehat adalah kunci menuju hidup sehat dan panjang umur.
Setelah sukses dengan penemuannya, Dr. Shirota menciptakan minuman susu fermentasi yang mengandung Lactobacillus casei Shirota strain hidup yang dinamakan Yakult. Dr. Shirota bercita-cita agar manfaat Yakult dapat terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat di dunia. Karena itu selain dibuat dengan harga terjangkau, sejak tahun 1964 Yakult mulai diproduksi dan dipasarkan di Taiwan, kemudian negara Asia lainnya, Australia dan dipasarkan di Eropa tahun 1990-an. Walaupun awalnya hanya dipandang sebelah mata oleh para ahli di Eropa, tetapi setelah manfaatnya dapat dirasakan, perhatian terhadap Lactobacillus casei Shirota strain meningkat. Istilah probiotikpun menjadi populer terutama setelah media masa tertarik oleh hasil penelitian kerjasama antara Yakult dengan universitas-universitas di Eropa. Sejak saat itu dunia kesehatanpun berpaling ke konsep pencegahan penyakit melalui konsumsi probiotik secara teratur dan peningkatan kesehatan dengan probiotik dilakukan setiap hari oleh 25 juta orang di 27 negara diseluruh dunia.

E.      Proses Pembuatan Yakult
Komposisi :
Ø      Air
Ø      Sukrosa
Ø      Susu bubuk skim
Ø      Glukosa
Ø      Kultur
Ø      Perasa yakult
Proses Pembuatan :
1.   Tangki pelarutan
Bahan-bahan utama yaitu susu bubuk skim dan glukosa dicampur dengan air dan ditampung dalam tangki pelarutan.
2.   Tangki pembibitan
Dalam tangki ini bibit bakteri Lactobacillus Casei Shirota Strain disiapkan dan dikembangbiakkan.
3.   Tangki fermentasi
Selanjutnya bibit bakteri Lactobacillus Casei Shirota Strain dicampu dengan campuran bahan-bahan di no. 1 diatas dan dimasukkan kedalam tangki fermentasi.
4.   Proses homogenizer
Tahap berikutnya dilakukan proses Homogenizer dan diawasi secara ketat.
5.   Tangki pencampur
Hasil proses homogenizer tersebut dicampur dengan sirup dari tangki sirup dan disimpan dalam tangki pencampur.
6.   Tangki penampung
Kemudian hasil dari proses no. 4 tersebut dicampur dengan air yang sudah di sterilisasi dan ditampung didalam tangki penampung.
7.   Mesin pembuat botol
Untuk menjaga higienitas dari Yakult, maka proses pembuatan botol dilakukan sendiri oleh Yakult Indonesia.
8.   Mesin pengisian
Selanjutnya minuman Yakult sudah siap diisi ke dalam botol. Di botol tersebut juga dicetak semua informasi yang ada seperti kandungan nutrisi, tanggal kadaluwarsa, dll.
9.   Mesin pengepakan
Botol-botol yang sudah terisi untuk selanjutnya dikemas dalam kemasan dimana 1 kemasan ( packing ) terdiri dari 5 botol Yakult.
10. Ruang pendingin
Kemasan yang berisi botol Yakult disimpan dalam ruang pendingin untuk menjamin kualitas dari minuman kesehatan Yakult.
11. Distribusi
Dari ruang pendingin tersebut selanjutnya Yakult siap didistribusikan ke pelanggan melalui sistem penjualan langsung (Direct Sales) untuk dikirim ke toko-toko dan supermarket maupun melalui sistem penjualan oleh Ibu-ibu Yakult Lady untuk dikirim ke rumah-rumah setiap hari.

F.      Yakult Sebagai Produk Susu Fermentasi
Fermentasi susu melibatkan bakteri asam laktat dan menghasilkan produk-produk olahan susu (dairy product) seperti yoghurt, yakult, keju, susu asam, mentega (butter), dan produk sejenis lainnya.
Sebagaimana produk makanan fermentasi lainnya, produk-produk tersebut rasanya enak, dan lebih awet dibandingkan susu segar, karena proses fermentasi menghasilkan citarasa dan aroma yang enak, serta kandungan nutrisinya lebih baik karena mudah diserap dan dicerna. Bakteri asam laktat yang terlibat dalam proses fermentasi susu juga bisa memberikan manfaat positif bagi kesehatan, khususnya menjaga keseimbangan mikroflora dalam saluran pencernaan. Produk akhir susu fermentasi yang demikian dikenal sebagai makanan fungsional. Saat ini, konsep penilaian makanan tidak hanya berdasarkan citarasa enak dan bergizi serta aman untuk dikonsumsi saja, tetapi daharapkan mampu memberikan manfaat positif dalam mencegah atau menanggulangi berbagai penyakit, dan dikenal dengan makanan fungsional.
Di samping senyawa metabolit yang dihasilkan, bakteri asam laktat sendiri juga memegang peranan dalam meningkatkan kesehatan, terutama dinding sel bakteri asam laktat diketahui dapat mengikat senyawa mutagen dan karsinogen pemicu kanker, dan juga dapat menyerap kolesterol, yaitu membran selnya.
Dewasa ini, aplikasi probiotik dalam makanan fungsional tidak hanya terbatas pada produk olahan susu, tetapi sudah berkembang ke produk-produk makanan baru seperti fermentasi sereal, makanan formula bayi, jus buah, fermentasi produk-produk kedelai, dan berbagai makanan yang bersifat menanggulangi penyakit
















KESIMPULAN

Yakult adalah minuman susu fermentasi, yang dibuat dengan cara memfermentasi susu bubuk skim yang mengandung bakteri asam laktat hidup Lactobacillus casei Shirota strain, seperti yang terlihat pada kemasan luarnya terdapat istilah Lactobacillus casei Shirota strain. Perannya adalah  Lactobacillus casei Shirota strain dapat bertahan terhadap asam lambung dalam proses pencernaan, mencapai usus dalam keadaan hidup dan berperan dalam pencernaan sehingga bermanfaat bagi kesehatan kita.






















LAMPIRAN


Gambar 1. Yakult






DAFTAR PUSTAKA

PT. YAKULT INDONESIA PERSADA. http://www.yakult Indonesia.com

Praktikum Penetapan Kadar Gula Total

l
LAPORAN PRAKTIKUM ANALISA PANGAN

PENETAPAN KADAR GULA TOTAL










Disusun oleh:


Innoki Saragih       : B.1010238
Asmin Rustaman   : B.1010372
Iwan Rochmana     : B.1010007








JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN DAN GIZI
FAKULTAS AGRIBISNIS DAN TEKNOLOGI PANGAN
UNIVERSITAS DJUANDA
BOGOR
2012
Daftar Isi




I.                    Pendahuluan


II.                 Metode Luff Schoorl


III.               Metode Hand Refractometer


IV.              Pembahasan


V.                 Hasil Pengamatan


VI.              Kesimpulan

























I.                    Pendahuluan


a.         Karbohidrat

Karbohidrat telah menjadi sumber energi utama untuk metabolisme pada manusia dan sarana untuk memelihara kesehatan saluran pencernaaan manusia. Karbohidrat adalah penyumbang utama dari komponen yang membentuk produk pangan baik sebagai komponen alami maupun bahan yang ditambahkan. Karbohidrat meliputi lebih dari 90% dari berat kering tanaman. Karbohidrat banyak tersedia dan murah. Penggunaannya sangat luas dan jumlah penggunaannya cukup besar (Fennema 1996) baik untuk pemanis, pengental, penstabil, gelling agents dan fat replacer (Christian dan Vaclavik 2003). Karbohidrat dapat dimodifikasi baik secara kimia dan biokimia dan modifikasi itu digunakan untuk memperbaiki sifat dan memperluas penggunaannya.

b.         . Struktur karbohidrat

Karbohidrat digunakan dalam kimia untuk senyawa dengan formula Cm(H2O)n, tetapi kini rumus molekul itu tidak secara kaku digunakan untuk mendefinisikan karbohidrat (Kennedy dan White 1988). Sebelumnya beberapa ahli kimia memasukkan formaldehid dan glikoaldehid sebagai karbohidrat, namun sekarang istilah karbohidrat dalam biokimia, tidak mengikutsertakan senyawa yang kurang dari tiga atom karbon. Southgate (1978) menggunakan definisi karbohidrat sebagai senyawa yang tersusun oleh polihidroksi aldehid, keton, alkohol, asam dan turunan sederhananya serta polimernya yang memiliki ikatan polimer tipe asetal. Menurut strukturnya karbohidrat dapat dibagi menjadi kelompok sakarida: monosakarida, oligosakarida dan polisakarida. Monosakarida adalah gula sederhana yang tidak dapat dipecah lagi menjadi molekul yang lebih kecil dan monosakarida inilah yang menjadi unit penyusun dari oligosakarida dan polisakarida. Oligosakarida dan polisakarida tersusun dari monosakarida yang dihubungkan dengan ikatan glikosidik.5

a. Monosakarida
Monosakarida terdiri dari tiga sampai delapan karbon atom, tetapi umumnya hanya lima atau enam yang biasa ditemukan. Biasanya monosakarida digolongkan berdasarkan jumlah atom karbonnya, misalnya triosa (C3H6O3), tetrosa (C4H8O3), pentosa (C5H10O5) dan heksosa (C6H12O6).
Dari golongan tersebut dapat dibagi lagi berdasarkan gugus fungsional yang ada, misalnya dari golongan heksosa ada aminoheksosa (C6H13O5N), deoksiheksosa (C6H12O5) dan asam heksuronat (C6H10O7). Contoh monosakarida adalah glukosa dan fruktosa.

b. Oligosakarida

Oligosakarida terdiri dari beberapa monosakarida (2-10) yang saling terikat oleh ikatan glikosidik. Tetapi ada juga yang mengklasifikasikan sendiri karbohidrat dengan dua gugus gula sebagai disakarida. Menurut Christian dan Vaclavik (2003) disakarida terdiri dari dua molekul monosakarida yang bergabung dengan ikatan glikosidik. Contoh disakarida di pangan adalah maltosa, selubiosa, dan sukrosa. Oligosakarida yang memiliki lebih dari tiga gugus gula contohnya adalah rafinosa dan stakiosa.

c. Polisakarida

Polisakarida merupakan polimer dari gula sederhana yang tersusun atas lebih dari sepuluh monomer gula sederhana. Contoh polisakarida di makanan adalah pati, pektin dan gum. Ketiganya adalah polimer karbohidrat kompleks dengan sifat yang berbeda, tergantung unit gula penyusunnya, tipe ikatan glikosidik dan derajat percabangan molekul.

II.        Penetapan Kadar Gula Total  Metode Luff Schoorl (AOAC, 1970)

Analisis kadar gula total ini menggunakan metode Luff Schoorl. Pengambilan contoh (Filtrate) sama dengan cara penentuan kadar gula pereduksi

Filtrat dipipet sebanyak 50 ml, dimasukkan ke dalam labu takar 100 ml, ditambah 5 ml HCl 25%, dipanaskan sampai suhu 60 o sampai 70 oC dan inversikan selama 10 menit, kemudian didinginkan. Setelah itu dinetralkan dengan NaOH 50 % denagn indicator phenolphthalein sampai warna merah jambu, kemudian ditambah aquades sampai tanda tera, lalu dikocok

Sebanyak 10 ml Filtrat dipipet, dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer 500 ml, ditambah 15 ml aquades dan 25 ml larutan Luff, dipanaskan pada pendingin bali selama 10 menit setealah mendidih, kemudian didinginkan pada air mengalir, setelah dingin ditambah 15 ml lariutan KI 30%,  lalu dititrasi dengan larutan Tio 0.1 N dan indicator kanji.

Perhitungan kadar gula total sebagai berikut:

                                            Bobot sakar (mg) x Fp
Kadar gula toatal =                                                             x 0.95 x 100 %
                                                     Bobot contoh (mg)

Keterangan:
Fp        = Faktor Pengenceran

III.       Metode Hand refractometer
Refractometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kadar / konsentrasi bahan terlarut misalnya : Gula, Garam, Protein dsb. Refractometer bekerja berdasarkan prinsip pemanfaatan refraksi cahaya. Kita disuguhkan dengan suatu pemandangan yang menurut kita “ajaib” yaitu jika sebuah pensil dimasukkan dalam suatu air maka pensil tersebut akan kelihatan bengkok. Kemudian jika air tersebut kita ganti dengan larutan gula maka pensil yang kita celupkan tersebut akan semakin kelihatan berbengkok (berbengkok lebih tajam).
Hal tersebut diatas merupakan penjelasan secara singkat pengaruh refraksi cahaya, dimana sudut refraksi ini dipengaruhi oleh besarnya konsentrasi larutan. Pensil dalam larutan yang lebih besar rapat jenisnya / konsentrasinya akan berbengkok lebih tajam. Sudut pembengkokan inilah yang kita kenal sebagai relative index. Untuk aplikasinya, suatu alat refractometer akan ditera berdasarkan skala sesuai dengan penggunaannya. Misalnya : Refractometer akan ditera dengan larutan gula jika digunakan untuk mengukur konsentrasi gula.



IV. Pembahasan
 Gula
Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi dan merupakan oligosakarida, polimer dengan derajat polimerisasi 2-10 dan biasanya bersifat larut dalam air yang terdiri dari dua molekul yaitu glukosa dan fruktosa. Gula memberikan flavor dan warna melalui reaksi browning secara non enzimatis pada berbagai jenis makanan. Gula paling banyak diperdagangkan dalam bentuk kristal sukrosa padat. Gula digunakan untuk mengubah rasa menjadi manis dan keadaan makanan atau minuman. Dalam industri pangan, sukrosa diperoleh dari bit atau tebu (Winarno 1997).
Inversi Sukrosa
Inversi sukrosa menghasilkan gula invert atau gula reduksi (glukosa dan fruktosa). Gula invert akan mengkatalisis proses inversi sehingga kehilangan gula akan berjalan dengan cepat. Menurut Parker (1987) dkk. Dalam kuswurj (2008) laju inersi sukrosa akan semakin besar pada kondisi pH rendah dan temperatur tinggi dan berkurang pada pH tinggi (pH 7) dan temperatur rendah. Laju inversi yang paling cepat adalah pada kondisi pH asam (pH 5) (Winarno 2007).

Luff Schoorl
Penentuan kadar glukosa dilakukan dengan cara menganalisis sampel melalui pendekatan proksimat. Terdapat beberapa jenis metode yang dapat dilakukan untuk menentukan kadar gula dalam suatu sampel. Salah satu metode yang paling mudah pelaksanaannya dan tidak memerlukan biaya mahal adalah metode Luff Schoorl. Metode Luff Schoorl merupakan metode yang digunakan untuk menentukan kandungan gula dalam sampel. Metode ini didasarkan pada pengurangan ion tembaga (II) di media alkaline oleh gula dan kemudian kembali menjadi sisa tembaga. Ion tembaga (II) yang diperoleh dari tembaga (II) sulfat dengan sodium karbonat di sisa alkaline pH 9,3-9,4 dapat ditetapkan dengan metode ini. Pembentukan (II)-hidroksin dalam alkaline dimaksudkan untuk menghindari asam sitrun dengan penambahan kompleksierungsmittel. Hasilnya, ion tembaga (II) akan larut menjadi tembaga (I) iodide berkurang dan juga oksidasi iod menjadi yodium. Hasil akhirnya didapatkan yodium dari hasil titrasi dengan sodium hidroksida (Anonim 2010).

Gula Pereduksi
Gula pereduksi yaitu monosakarida dan disakarida kecuali sukrosa dapat ditunjukkan dengan pereaksi Fehling atau Benedict menghasilkan endapan merah bata (Cu2O). selain pereaksi Benedict dan Fehling, gula pereduksi juga bereaksi positif dengan pereaksi Tollens (Apriyanto et al 1989). Penentuan gula pereduksi selama ini dilakukan dengan metode pengukuran konvensional seperti metode osmometri, polarimetri, dan refraktrometri maupun berdasarkan reaksi gugus fungsional dari senyawa sakarida tersebut (seperti metode Luff-Schoorl, Seliwanoff, Nelson-Somogyi dan lain-lain). Hasil analisisnya adalah kadar gula pereduksi total dan tidak dapat menentukan gula pereduksi secara individual. Untuk menganalisis kadar masing-masing dari gula pereduksi penyusun madu dapat dilakukan dengan menggunakan metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCTK). Metode ini mempunyai beberapa keuntungan antara lain dapat digunakan pada senyawa dengan bobot molekul besar dan dapat dipakai untuk senyawa yang tidak tahan panas (Gritter et al 1991 dalam Swantara 1995).

ANGKA TABEL Penetapan Kadar gula menurut Luff-Schoorl:
ML Na2S2O3
Glukosa
Galaktosa
Laktosa
Maltose
1
2,4
2,7
3,6
3,9
2
4,8
5,5
7,3
7,8
3
7,2
8,3
11,0
11,7
4
9,7
11,2
14,7
15,6
5
12,2
14,1
18,4
19,6
6
14,7
17,0
22,1
23,5
7
17,2
20,0
25,8
27,5
8
19,8
23,0
29,5
31,5
9
22,4
26,0
33,2
35,5
10
25,0
29,0
37,0
39,5
11
27,6
32,0
40,8
43,5
12
30.0
35,0
44,6
47,5
13
33,0
38,1
48,4
51,6
14
35,7
41,2
52,2
55,7
15
38,5
44,4
56,0
59,8
16
41,3
47,6
59,9
63,9
17
44,2
50,8
63,8
68,0
18
47,1
54,0
67,7
72,2
19
50,0
57,3
71,7
76,5
20
52,1
60,7
75,7
80,9
21
56,1
64,2
79,8
85,4
22
59,1
67,7
83,9
90,0
23
62,2
71,3
88,0
94,6
Sumber : Standard Industri Indonesia, Departemen Perindustrian Republik Indonesia (1975) 

V. Hasil Pengamatan

Bobot  sampel              = 2.0039 gr
mL Blanko                   = 40 mL
ml Sampel                    = 36.30 mL
Faktor pengenceran      = 25 X
Perhitunagn :
Mg gula inverse :
(ml blanko – ml sampel)=40-36.30 = 3.70 (lihat tabel luff)
Konversi mg gula (gula invertsi ) =(7.2-4.8)x(2.4-2.0)+4.8=5.76 mg gula inverstsi
Kadar karbohidrat :
KH = mg gula x fp x 100%
            Mg sampel
KH = 5.76 x 25 x 100%
            (2.0039x1000)
KH = 7.19%
Kadar Pati :
Kadar Pati = Kadar karbohidrat x 0.90
Kadar Pati = 7.19 x 0.90
Kadar Pati = 6.46%

VI. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan Konversi mg gula (gula invertsi ) =(7.2-4.8)x(2.4-2.0)+4.8=5.76 mg gula inverstsi. Kadar Karbohidrat diperoleh = 7,19%, sedangkan kadar pati diperoleh 6,46%.



Irradiasi Bahan Pangan dan Makanan

Iradiasi bahan pangan dan makanan adalah salah satu teknologi pemrosesan pangan yang bertujuan untuk membunuh kontaminan biologis berupa bakteri pathogen, virus, jamur, dan serangga yang dapat merusak bahan pangan tersebut dan membahayakan konsumen dengan cara mengionisasi  bahan pangan tersebut dengan menggunakan sinar  tertentu. Selain dapat membunuh berbagai kontaminan biologis yang dapat merusak pangan dan membahayakan konsumen,  iradiasi dapat mencegah penuaan bahan pangan yang disebabkan karena factor internal pangan tersebut, misalnya pertunasan, sehingga berfungsi sebagai pengawet, serta dapat membuat bahan pangan tetap segar karena proses iradiasi sendiri merupakan proses pada temperature ambient.
Pada dasarnya, proses iradiasi hampir sama dengan proses pasteurisasi atau sterilisasi pada susu, yaitu memberikan energy dengan intensitas cukup tinggi untuk membunuh berbagai kontaminan biologis yang merugikan. Sumber sinar yang digunakan untuk meradiasi bahan pangan adalah sinar yang dapat mengionisasi objek yang diradiasi, biasanya terdiri dari sinar Gamma, berkas electron, dan sinar-X.
Sinar gamma dihasilkan oleh isotop radioaktif seperti  Cobalt-60 atau Cesium-137. Cobalt-60 adalah sumber yang paling banyak digunakan dalam menghasilkan radiasi sinar gamma. Berkas sinar electron dihasilkan dari akselerator linear yang disuplai tenaga listrik.
Prinsip kerja iradiasi dengan berkas sinar electron pada dasarnya, akselerator sebagai pembangkit berkas sinar electron berfungsi seperti tube televisi. Electron tersebar dan memukul layar phosphorescent dengan energy yang cukup rendah. Electron terkonsentrasi dan kecepatannnya dipercepat menjadi 99% kecepatan cahaya. Berkas sinar tersebut menembus objek yang berupa bahan pangan. Reaksi yang sangat cepat pada permukaan molekul akan menyebabkan bakteri yang menempel rusak seketika. Sayangnya, karena menggunakan energy listrik, iradiasi dengan menggunakan sinar gamma lebih disukai. Pengaturan dosis iradiasi terhadap berbagai bahan pangan dilakukan dengan mengatur kecepatan konveyor yang membawa bahan pangan ke kamar iradiasi.
Dalam irradiasi bahan pangan. Dosis yang diberikan berbeda untuk setiap jenis makanan. Dosis dalam hal ini bukanlah sesuatu yang ditambahkan ke dalam zat pangan melainkan jumlah radiasi yang diserap bahan pangan selama kontak dengan sinar iradiasi dan selang waktu proses iradiasi.
Dalam proses produksi iradiasi sinar gamma, tidak seperti iradiasi berkas sinar electron yang menggunakan listrik, cobalt-60 diproduksi secara offsite dalam reactor nuklir dan ditransportasikan dengan menggunakan container khusus ke area proses iradiasi. Co-60 merupakan logam radioaktif padat yang dibawa dalam ontainer stainless steel yang dilas dan terbungkus rapi yang disebut sealed source. Sealed source  tersebut mengandung Co-60 tapi memungkinkan foton (radiasi) yang dapat melewati bungkus dan mencapai bahan pangan atau makanan jadi yang akan diiradiasi. Karena Co-60 tidak memiliki massa, foton akan menembus lebih dari 60 cm dari produk teriradiasi pada kedua sisi. Irradiator gamma bekerja dalam sebuah ruangan radiasi yang memiliki pelindung berupa baja padat. Co-60 secara berkesinambungan mengemisikan radiasi dan tak dapat dihentikan sampai bahan habis. Untuk mengamankan para operator
Intensitas sinar iradiasi ini dinyatakan dengan satuan Gray (Gy) yang berarti dosis sinar ynag diserap yang setara dengan 1 joule per kilogram material terserap. Peraturan FDA (Food and Drug Association) menyatakan bahwa 1 kilogray (kGy) setara dengan 1000 Gy , serta mengkategorikan irradiasi ke dalam 3 kelompok yaitu kelompok dengan dosis iradiasi  di bawah 1 kGy dengan tujuan untuk mengontrol serangga dalam bahan pangan, menghambat pertunasan dalam kentang, mengontrol Trichinae dalam daging babi, dan menghambat penuaan buah dan sayuran.  Kelompok dengan dosis iradiasi menengah yaitu antara 1-10 kGy dan digunakan untuk mengontrol bakteri pathogen dalam daging, unggas, dan ikan serta mencegah berjamurnya strawberi dan buah-buahan yang lainnya. Kelompok dengan dosis iradiasi tinggi yaitu di atas 10 kGy yang dapat digunakan untuk membunuh mikroorganisme dan serangga dalam bahan pangan dan juga untuk sterilisasi bahan pangan dan makanan.
Hal yang perlu diperhatikan adalah, bahwa produk bahan pangan atau makanan jadi diiradiasi setelah proses pengemasan, sehingga akan meminimalisasi rekontaminasi. Walaupun berbeda prinsip kerja, iradiasi dapat disebut juga dengan pasteurisasi dingin karena dilakukan pada temperature ambient.