Iradiasi bahan pangan dan makanan adalah salah satu teknologi
pemrosesan pangan yang bertujuan untuk membunuh kontaminan biologis
berupa bakteri pathogen, virus, jamur, dan serangga yang dapat merusak
bahan pangan tersebut dan membahayakan konsumen dengan cara
mengionisasi bahan pangan tersebut dengan menggunakan sinar tertentu.
Selain dapat membunuh berbagai kontaminan biologis yang dapat merusak
pangan dan membahayakan konsumen, iradiasi dapat mencegah penuaan bahan
pangan yang disebabkan karena factor internal pangan tersebut, misalnya
pertunasan, sehingga berfungsi sebagai pengawet, serta dapat membuat
bahan pangan tetap segar karena proses iradiasi sendiri merupakan proses
pada temperature ambient.
Pada dasarnya, proses iradiasi hampir sama dengan proses pasteurisasi
atau sterilisasi pada susu, yaitu memberikan energy dengan intensitas
cukup tinggi untuk membunuh berbagai kontaminan biologis yang merugikan.
Sumber sinar yang digunakan untuk meradiasi bahan pangan adalah sinar
yang dapat mengionisasi objek yang diradiasi, biasanya terdiri dari
sinar Gamma, berkas electron, dan sinar-X.
Sinar gamma dihasilkan oleh isotop radioaktif seperti Cobalt-60 atau
Cesium-137. Cobalt-60 adalah sumber yang paling banyak digunakan dalam
menghasilkan radiasi sinar gamma. Berkas sinar electron dihasilkan dari
akselerator linear yang disuplai tenaga listrik.
Prinsip kerja iradiasi dengan berkas sinar electron pada dasarnya,
akselerator sebagai pembangkit berkas sinar electron berfungsi seperti
tube televisi. Electron tersebar dan memukul layar phosphorescent dengan
energy yang cukup rendah. Electron terkonsentrasi dan kecepatannnya
dipercepat menjadi 99% kecepatan cahaya. Berkas sinar tersebut menembus
objek yang berupa bahan pangan. Reaksi yang sangat cepat pada permukaan
molekul akan menyebabkan bakteri yang menempel rusak seketika.
Sayangnya, karena menggunakan energy listrik, iradiasi dengan
menggunakan sinar gamma lebih disukai. Pengaturan dosis iradiasi
terhadap berbagai bahan pangan dilakukan dengan mengatur kecepatan
konveyor yang membawa bahan pangan ke kamar iradiasi.
Dalam irradiasi bahan pangan. Dosis yang diberikan berbeda untuk
setiap jenis makanan. Dosis dalam hal ini bukanlah sesuatu yang
ditambahkan ke dalam zat pangan melainkan jumlah radiasi yang diserap
bahan pangan selama kontak dengan sinar iradiasi dan selang waktu proses
iradiasi.
Dalam proses produksi iradiasi sinar gamma, tidak seperti iradiasi
berkas sinar electron yang menggunakan listrik, cobalt-60 diproduksi
secara offsite dalam reactor nuklir dan ditransportasikan
dengan menggunakan container khusus ke area proses iradiasi. Co-60
merupakan logam radioaktif padat yang dibawa dalam ontainer stainless
steel yang dilas dan terbungkus rapi yang disebut sealed source.
Sealed source tersebut mengandung Co-60 tapi memungkinkan foton
(radiasi) yang dapat melewati bungkus dan mencapai bahan pangan atau
makanan jadi yang akan diiradiasi. Karena Co-60 tidak memiliki massa,
foton akan menembus lebih dari 60 cm dari produk teriradiasi pada kedua
sisi. Irradiator gamma bekerja dalam sebuah ruangan radiasi yang
memiliki pelindung berupa baja padat. Co-60 secara berkesinambungan
mengemisikan radiasi dan tak dapat dihentikan sampai bahan habis. Untuk
mengamankan para operator
Intensitas sinar iradiasi ini dinyatakan dengan satuan Gray (Gy) yang
berarti dosis sinar ynag diserap yang setara dengan 1 joule per
kilogram material terserap. Peraturan FDA (Food and Drug Association)
menyatakan bahwa 1 kilogray (kGy) setara dengan 1000 Gy , serta
mengkategorikan irradiasi ke dalam 3 kelompok yaitu kelompok dengan
dosis iradiasi di bawah 1 kGy dengan tujuan untuk mengontrol serangga
dalam bahan pangan, menghambat pertunasan dalam kentang, mengontrol
Trichinae dalam daging babi, dan menghambat penuaan buah dan sayuran.
Kelompok dengan dosis iradiasi menengah yaitu antara 1-10 kGy dan
digunakan untuk mengontrol bakteri pathogen dalam daging, unggas, dan
ikan serta mencegah berjamurnya strawberi dan buah-buahan yang lainnya.
Kelompok dengan dosis iradiasi tinggi yaitu di atas 10 kGy yang dapat
digunakan untuk membunuh mikroorganisme dan serangga dalam bahan pangan
dan juga untuk sterilisasi bahan pangan dan makanan.
Hal yang perlu diperhatikan adalah, bahwa produk bahan pangan atau
makanan jadi diiradiasi setelah proses pengemasan, sehingga akan
meminimalisasi rekontaminasi. Walaupun berbeda prinsip kerja, iradiasi
dapat disebut juga dengan pasteurisasi dingin karena dilakukan pada
temperature ambient.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar